”Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu di muka bumi dan kami sediakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikit kamu yang bersyukur” (Al-A’raf :10 )
Geosfer atau bumi yang padat adalah bagian atau tempat dimana manusia hidup dan mendapatkan makanan, mineral-mineral, dan bahan-bahan yang dikenal sumber daya alam. Diperkirakan geosfer mempunyai kapasitas penyangga yang tidak terbatas terhadap gangguan manusia. Tetapi sekarang diketahui cukup ringkih dan dapt rusak karena aktivitas manusia. Sebagi contoh penambangan milyaran ton mineral bumi.
Fenomena atmosfer yang berpotensi menyebabkan perubahan besar pada geosfer adalah konsentrasi CO2 di udara yang berlebih dan hujan asam. Kelebihan CO2 dapat menyebabkan pemanasan global yang selanjutnya dapat merubah pola curah hujan secara signifikan dan merubah daerah produktif di bumi menjadi daerah gurun. Kadar curah hujan (kadar konsentrasi air dalam tanah) mempengaruhi terhadap kesuburan tanah atau produktifitas tanah, Allah dalam Al-Quran telah menyatakan bahwa untuk menghidupkan tanah yang mati (gersang/tidak subur) adalah dengan air (air hujan) :
... وما انزل الله من السماء من ماء فأحيابه الارض بعد موتها وبث فيها من كل دابة ... (النحل :۱۰)
“… Dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi setelah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan ...” (An-Nahl : 10)
Iklim dapat dipengaruhi oleh aktivitas manusia dan makhluk lainnya di permukaan bumi. Pengaruh secara langsung adalah melalui perubahan albedo, yang didefinisikan sebagai persentase direfleksikanya radiasi sinar matahari oleh permukaan air.
PH rendah yang menjadi ciri hujan asam dapat menyebabkan perubahan yang drastis dalam gaya larut kecepatan oksidasi-reduksi mineral. Erosi disebabkan oleh penanaman secara intensif pada tanah yang dapat menyebabkan pencucian lapisan atas tanah secara berlebihan pada tanah pertanian yang subur setiap tahunnya.
Salah satu pengaruh terbesar dari manusia terhadap geosfer adalah terjadinya daerah gurun karena penyalah gunaan lahan dengan curah hujan yang kecil. Proses perubahan suatu daerah menjadi gurun terjadi karena menurunnya kadar air tanah, salinasi lapisan atas tanah dan air, berkurangnya permukaan air, erosi tanah yang tinggi dan perusakan vegetasi asli.